Yuk mengenal lebih jauh buah Kawista!.
Buah yang satu ini aslinya dari India dan di Indonesia tergolong sebagai buah yang langka. Bentuknya bulat warnanya putih sedikit cokelat kehijauan. Nyaris mirip bola batu.
Hmm… jangan ditanya saat sudah masak. Aromanya sungguh wangi semerbak lho!
Kalau banyak orang tak kenal buah kawista memang wajar. Karena buah yang satu ini sudah tergolong buah langka. Di daerah Rembang dan sekitarnya masih banyak ditanam pohon kawista. Karena itu pula di daerah ini dikenal sebagai produsen sirop kawista.
Secara umum sih, pohon ini dikenal sebagai Kawista. Di beberapa daerah di Jawa biasa disebut sebagai Kawis sedangkan di Bali pohon ini dinamakan Kusta. Tanaman bernama ilmiah (binomial) Limonia acidissima ini dikenal sebagai Indian Woodapple atau Elephant Apple.
Berikut gambarnya:
Ciri-ciri pohon Kawista:
Pohon Kawista (Kawis) menyukai daerah kering. Batangnya relatif kecil dan bisa mencapai tinggi hingga 12 meter dengan cabang dan ranting yang ramping, serta memiliki kebiasaan meluruhkan daunnya. Cabang pohon Kawista (Limonia acidissima) biasanya ditumbuhi duri. Daunnya majemuk berukuran panjang hingga 12 centimeter, dan anak daunnya berhadapan, dua sampai tiga pasang.
Buah Kawista tergantung di pohon
Bunga Kawista biasanya bergerombol dengan warna putih atau hijau dan kemerahan. Bunga keluar dari ketiak daun atau terletak di ujung ranting. Buah Kawista berbentuk bulat, berkulit keras dan bersisik, dan berwarna coklat putih. Daging buahnya berbau harum berwarna coklat kehitaman.
Buah Kawista yang telah cukup masak akan jatuh dengan sendirinya. Karena kulit buahnya yang keras, meskipun jatuh buah ini tidak akan rusak.
Habitat dan Penyebaran Kawista:
Pohon Kawista tumbuh di daerah tropis dengan kondisi tanah yang kering. Tumbuhan penghasil buah ini merupakan tanaman dataran rendah yang mampu tumbuh hingga pada ketinggian 400 mdpl.
Kawista tumbuh alami di daerah Sri Lanka, India, Myanmar, dan Indocina, kemudian menyebar hingga ke Malaysia dan Indonesia. Pohon Kawista juga sudah diintrodusir ke Amerika. Di Indonesia, Kawista tumbuh alami di daerah pesisir utara pulau Jawa.
Bagaimanakah cara mengolahnya?
Buah Kawista dapat dimakan langsung. Atau diolah menjadi berbagai komoditas seperti sirup dan dodol. Selain itu Buah kawista yang matang dipercaya mampu menjadi obat menurunkan panas dan sakit perut, serta dimanfaatkan sebagai tonikum.
Kulit batang pohon Kawista dipercaya juga dapat menjadi campuran jamu untuk mengatasi haid yang berlebihan, gangguan hati, mengatasi mual-mual, bahkan untuk mengobati luka akibat gigitan serangga.
Buah yang satu ini aslinya dari India dan di Indonesia tergolong sebagai buah yang langka. Bentuknya bulat warnanya putih sedikit cokelat kehijauan. Nyaris mirip bola batu.
Hmm… jangan ditanya saat sudah masak. Aromanya sungguh wangi semerbak lho!
Kalau banyak orang tak kenal buah kawista memang wajar. Karena buah yang satu ini sudah tergolong buah langka. Di daerah Rembang dan sekitarnya masih banyak ditanam pohon kawista. Karena itu pula di daerah ini dikenal sebagai produsen sirop kawista.
Secara umum sih, pohon ini dikenal sebagai Kawista. Di beberapa daerah di Jawa biasa disebut sebagai Kawis sedangkan di Bali pohon ini dinamakan Kusta. Tanaman bernama ilmiah (binomial) Limonia acidissima ini dikenal sebagai Indian Woodapple atau Elephant Apple.
Berikut gambarnya:
Ciri-ciri pohon Kawista:
Pohon Kawista (Kawis) menyukai daerah kering. Batangnya relatif kecil dan bisa mencapai tinggi hingga 12 meter dengan cabang dan ranting yang ramping, serta memiliki kebiasaan meluruhkan daunnya. Cabang pohon Kawista (Limonia acidissima) biasanya ditumbuhi duri. Daunnya majemuk berukuran panjang hingga 12 centimeter, dan anak daunnya berhadapan, dua sampai tiga pasang.
Buah Kawista tergantung di pohon
Bunga Kawista biasanya bergerombol dengan warna putih atau hijau dan kemerahan. Bunga keluar dari ketiak daun atau terletak di ujung ranting. Buah Kawista berbentuk bulat, berkulit keras dan bersisik, dan berwarna coklat putih. Daging buahnya berbau harum berwarna coklat kehitaman.
Buah Kawista yang telah cukup masak akan jatuh dengan sendirinya. Karena kulit buahnya yang keras, meskipun jatuh buah ini tidak akan rusak.
Habitat dan Penyebaran Kawista:
Pohon Kawista tumbuh di daerah tropis dengan kondisi tanah yang kering. Tumbuhan penghasil buah ini merupakan tanaman dataran rendah yang mampu tumbuh hingga pada ketinggian 400 mdpl.
Kawista tumbuh alami di daerah Sri Lanka, India, Myanmar, dan Indocina, kemudian menyebar hingga ke Malaysia dan Indonesia. Pohon Kawista juga sudah diintrodusir ke Amerika. Di Indonesia, Kawista tumbuh alami di daerah pesisir utara pulau Jawa.
Bagaimanakah cara mengolahnya?
Buah Kawista dapat dimakan langsung. Atau diolah menjadi berbagai komoditas seperti sirup dan dodol. Selain itu Buah kawista yang matang dipercaya mampu menjadi obat menurunkan panas dan sakit perut, serta dimanfaatkan sebagai tonikum.
Kulit batang pohon Kawista dipercaya juga dapat menjadi campuran jamu untuk mengatasi haid yang berlebihan, gangguan hati, mengatasi mual-mual, bahkan untuk mengobati luka akibat gigitan serangga.
Rupanya Bermanfaat juga ya, Buah Kawista!Tapi,sayangnya tidak banyak yang mengenal dan membudidayakan pohon Kawista. Pohon dan buah Kawista ini memang kalah populer dengan aneka buah lainnya, tetapi bukankah ini juga termasuk salah satu kekayaan yang menunggu eksplorasi kita.Mungkin itu saja yg mungkin saya sampaikan :D
Wass.Wr.Wb :)